Minggu, 25 Oktober 2009
Terkadang begitu ingin kita mengenal seseorang...sampai lupa untuk mengenali diri kita sendiri... Kenapa ya sering menjadi seperti itu...? Padahal lebih baik kita mengenal diri kita sendiri dulu baru sesudahnya kita mengenal orang lain.... Mengenal orang lain menjadi lebih menarik karena menimbulkan rasa penasaran didalam diri kita... itu yang membuat mengenal diri sendiri menjadi suatu hal yang kurang menarik... bagaimana mau penasaran sedangkan kita berurusan dengan diri kita setiap saat.... Kira-kira apa sih yang harus kita perbuat supaya kita lebih mudah untuk mengenali diri sendiri... Bisa dimulai dengan menyediakan banyak waktu untuk menyimak diri kita... tentang ...,yang sudah dilakukan,...yang sedang dilakukan,.... dan yang akan dilakukan,....
Bila kita berada pada pernyataan yang pertama...yaitu 'yang sudah dilakukan'..., maka otomatis kita akan kembali untuk melihat apa yang sudah terjadi... nah ini berguna untuk media kita memperbaiki diri atas kesalahan dan kekhilafan yang mungkin sudah kita perbuat... yang dapat digunakan untuk menjadi pelajaran supaya kesalahan tersebut tidak kita ulangi diwaktu yang akan datang... Lanjut ke...'yang sedang dilakukan'... kalau ini bisa memudahkan kita untuk mengetahui apa yang kita perlukan untuk menjalani kehidupan sehari-hari... sehingga kita dapat lebih mudah mencukupi apa yang dibutuhkan diri kita setiap harinya. Untuk yang ketiga....tentang 'yang akan dilakukan'.... akan sedikit memaksa diri kita untuk memikirkan masa depan... sehingga kita memiliki cita-cita dan harapan hidup... apalah artinya kehidupan yang kita jalani tanpa memiliki suatu tujuan dan harapan kan....
Tidak sulit untuk mengenali diri kita sendiri... Itulah perlunya kita lebih baik mengenali diri sendiri dulu.... sebelum kita repot-repot mengenal orang lain.... sebab orang yang ingin kita kenali belum tentu mau untuk kita kenali lebih dalam.... malah bisa jadi kita akan mengganggu privasinya... Selain itu dengan belajar mengenali diri kita sendiri... membuat kita akan lebih menghargai diri kita sebagai ciptaanNya yang sempurna... sehingga kita akan selalu teringat untuk mensyukuri segala nikmat yang diberikan olehNya kepada kita masing-masing..... (Nn)
Sabtu, 13 Juni 2009
Mengembangkan Bakat
Perlu Mengetahui Bakat
Untuk Mengetahui Potensi Diri
Ada cukup banyak orang yang terlambat atau sama sekali tidak mengetahui dengan baik bakat-bakat yang mereka miliki. Ibarat seseorang yang tidak sadar bahwa di dalam lemarinya sebenarnya tersedia barang miliknya sendiri, yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu. Ketika suatu kegiatan atau tantangan ditawarkan kepadanya, dengan cepat mengabaikannya karena berpikir bahwa dia tidak punya perlengkapan untuk itu. Padahal, kalau saja dia membongkar lemari tadi, dia akan menjadi salah seorang peserta yang sukses dalam kegiatan itu, karena ternyata perlengkapan yang diperlukan untuk mengikuti kegiatan tadi, tersimpan dengan baik dalam lemarinya. Tapi apa mau dikata, dia terlambat menyadarinya atau sama sekali tak pernah menyadarinya.
Untuk Merencanakan Masa Depan
Masa depan perlu direncanakan, yang dalam pemilihan sasaran—dengan segala tuntutannya—harus dikaitkan dengan sumber daya yang tersedia. Pemahaman yang baik atas sumber daya yang dimiliki (atau yang mungkin dapat dimiliki) kita lebih mampu dan berani merencanakan masa depan kita. Melanjutkan studi atau kursus keterampilan, memilih tempat tinggal, menetapkan cita-cita, menentukan target, dan sebagainya, sebaiknya dilakukan atas dasar pemahaman memadai atas bakat atau kemampuan potensial yang dimiliki.
Untuk Menentukan Tugas Atau Kegiatan
Orang mau sukses dalam tugas atau kegiatan yang diikutinya. Oleh karena itu penentuan atau pemilihan tugas dan kegiatan yang akan kita laksanakan sebaiknya dikaitkan dengan bakat atau kemampuan yang kita miliki. Hal ini pasti membawa keuntungan bagi kita karena kita dapat lebih kreatif di dalamnya, dan hasilnya pun dapat lebih optimal, dibanding dengan kalau kita mengerjakannya tanpa ditopang oleh bakat dan minat yang cukup.
Cara Mengembangkan Bakat
Perlu Keberanian
Keberanian merupakan salah satu modal untuk sukses, tidak terkecuali bagi orang yang punya bakat sekali pun. Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan memampukan kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan bukan sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung jawab. Berani memulai, berani gagal, berani berkorban (perasaan, waktu, tenaga, pikiran, dan sebagainya), berani bertarung, adalah wujud-wujud nyata dari keberanian.
Perlu Didukung Latihan
Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Seperti telah dikatakan di atas bahwa bakat justru baru kelihatan sesudah berlatih. Kemajuan pesat yang dicapai dalam latihan memperlihatkan bahwa orang itu memang berbakat di situ. Tetapi kemampuan ini akan tenggelam dan hilang manakala tidak diaktualkan melalui latihan. Dalam latihanlah bakat-bakat tadi menjadi nyata. Latihan di sini bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang kelihatan secara fisik.
Perlu Didukung Lingkungan
Ada cukup banyak anak atau orang yang berbakat untuk salah satu atau beberapa bidang. Namun karena lingkungan tidak mendukung, maka bakatnya tidak punya kesempatan untuk berkembang. Lingkungan di sini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya, dan kondisi sosial lainnya, yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat. Dukungan dari semuanya ini sangat diperlukan. Oleh karena itu, kalau kita ingin mengembangkan bakat-bakat kita, kita perlu memikirkan dukungan apa yang kita butuhkan. Lalu kita menginventarisir dukungan yang tersedia, apakah mencukupi atau belum, apakah perlu mencari tambahan dukungan, dalam bentuk apa? Baru sesudah itu kita memikirkan atau mengatur bagaimana memanfaatkan dukungan itu dengan baik.
Perlu Memahami Hambatan-hambatan Pengembangan Bakat dan Cara Mengatasinya
Di atas sudah dikatakan bahwa pengembangan bakat sangat memerlukan dukungan lingkungan. Tetapi justru dukungan dari lingkungan inilah yang sering tidak memadai. Mungkin keluarga tidak mendukung, biaya tidak mencukupi, fasilitas tidak memadai, tempat tinggal dan lokasi tempat latihan berjauhan, atau kendala-kendala sosial lainnya. Di sini sekali lagi kita perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kita kategorikan mana yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian kita mulai memikirkan jalan keluar untuk mengatasi kendala-kendala itu. Ingat: “Di mana ada kemauan, di situ ada jalan”.
Sabtu, 06 Juni 2009
Lima Langkah Untuk Lebih Percaya Diri
Tak dipungkiri, pasti kita semua ingin jadi lebih percaya diri dan merasa nyaman tentang diri sendiri, sehingga dapat menjalankan kehidupan terbaik kita. Namun sayangnya, menumbuhkan rasa percaya diri tidaklah semudah mengucapkannya. Berikut ini adalah cara untukdapat mengembangkan kepercayaan diri :
1. Lakukan Sesuatu Yang Membutuhkan Keputusan Dan Tindakan
Anda mungkin telah lama berkeinginan menyambung hubungan dengan teman semasa kuliah, atau mungkin telah lama ingin membersihkan rumah dan menyotir barang-barang yang tak berguna ke gudang. Apapun itu, Anda akan merasa lebih percaya diri dengan merancang tujuan (walau hanya tujuan kecil) dan bertindak untuk mencapainya.
2. Nikmati Hal Yang Anda Kerjakan Dengan Bagus
Apa Anda memiliki hobby atau olah raga yang sangat Anda nikmati? Seperti berenang atau yoga, melukis atau menulis, hal yang menyita perhatian dan membuat Anda lupa waktu saat mengerjakannya. Lalu, ini membuat Anda merasa kompeten dan mampu melakukannya dengan baik. Melakukan hobby juga dapat jadi cara luar biasa untuk meningkatkan rasa percaya diri Anda. Jika Anda tak memiliki hobby khusus atau hiburan yang dapat Anda nikmati, coba lakukan sesuatu yang selalu ingin Anda coba. Bayangkan Anda melakukan itu, dan lalu lakukan! Tak perlu hal yang besar, bisa juga hal sederhana seperti bergabung dengan club jalan sehat misalnya. Anda akan menemukan diri Anda lebih terpusat dan bahagia dengan melakukan sesuatu yang membuat Anda terlibat
setidaknya selama seminggu sekali.
3. Ganti Fokus
Terbukti selama ini orang-orang yang memiliki rasa rendah diri biasanya adalah orang-orang yang terlalu banyak berfokus pada diri sendiri. Anda dapat lebih meningkatkan rasa percaya diri dengan mengerjakan sesuatu yang membuat Anda terfokus pada orang lain atau satu hal. Seperti saat Anda bertemu orang-orang baru, Anda akan menemukan rasa gugup Anda menghilang begitu lebih berfokus pada orang yang Anda temui, bukan diri sendiri. Pada akhirnya, Anda akan lebih mudah berinteraksi dengan orang lain dan merasa lebih cerah.
4. Bersikap Rileks
Belajar tentang bagaimana bersikap rileks merupakan sebuah peningkatan hidup yang luar biasa. Orang-orang yang bersikap rileks lebih sedikit mengalami masalah dengan kenangan buruk mereka dan mengikuti alur kehidupan. Melakukan meditasi juga cara populer untuk menumbuhkan perasaan rileks, Anda bisa memilih ikut yoga atau tai chi. Apapun metode yang Anda gunakan, lakukan relaksasi dengan serius. Keuntunngan dari hal ini amat luar biasa untuk sekedar diabaikan begitu saja. Jika selama ini Anda tak pernah memikirkan relaksasi sebagai hal penting, maka pikirkanlah sekarang juga.
5. Buat Daftar Hal Yang Anda Kuasai
Buat daftar dalam skala kecil. Anda dapat membuat apapun yang berhasil Anda kuasai dalam sebuah daftar, seperti misalnya: lulus ujian mengemudi dan mendapat SIM, mencetak angka tertinggi saat main basket, mengatur tabungan dan masi banyak lagi. Mengetahui banyak hal yang Anda kuasai akan membuat Anda menyadari akan apa yang telah Anda capai.
Selalu tanamkan dalam pikiran, karena tak semua orang terlahir dengan bakat percaya diri, kebanyakan dari kita harus bekerja untuk membangunya. Jadi, bangun rasa percaya diri dan harga diri ini dari pikiran Anda sendiri dan lakukan setiap hari untuk membuat Anda merasa nyaman.
Jumat, 29 Mei 2009
Mengenal Diri Sendiri
Kunci proses pengembangan diri adalah mengenal diri sendiri. Ini tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di bidang karier, melainkan juga di berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial masyarakat, dan spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya.
Jawablah dengan jujur, apakah anda benar-benar mengenal diri anda sendiri?
Ada banyak metode mengenal diri. Salah satunya adalah dengan mengisi kuisioner. Apa pun bentuk metode yang dipilih, tuntutan dasarnya adalah seseorang harus jujur pada dirinya sendiri. Ambil contoh ringan, banyak orang tidak jujur saat mengisi kuisioner mengenai dirinya, terlebih lagi bila hasil kuisioner tersebut dinilai oleh pihak lain. Mereka mengira dengan menulis jawaban yang ideal, mereka akan mendapatkan hasil penilaian yang baik, padahal mereka sedang membohongi diri mereka sendiri, yang justru mengagalkan proses pengembangan diri. Penyebab utamanya adalah karena banyak orang bersikap untuk memenuhi harapan orang lain. Ketidakjujuran dan ketidakmampuan untuk bersikap apa adanya membuat mereka tidak menjadi diri mereka sendiri.
Apakah anda jujur pada diri anda sendiri?
Seringkali menjadi jujur pada diri sendiri terasa menyakitkan. Banyak orang merasa mandek dalam kariernya. Mereka menganggap orang lain dan lingkungan sebagai sumber kegagalan. Mereka mengingkari bahwa penyebabnya justru berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di lain pihak, seringkali pula orang tidak mampu jujur pada diri sendiri karena salah dalam memahami keberhasilan yang sedang diraihnya. Banyak orang berhasil lalu mengira mampu melakukan apa saja. Mereka mengembangkan kedua belah lengannya lebar-lebar dan menyangka akan berhasil di semua hal. Mereka tak mau mengakui bahwa ada batas-batas yang tak mungkin dilalui. Jujur pada diri sendiri adalah bersedia untuk menerima segala sesuatu apa adanya. Mengenali diri sendiri adalah belajar untuk menilai dan memahami diri sendiri dengan pikiran jernih tanpa dibebani dengan prasangka, harapan, ketakutan dan perasaan-perasaan lain.
Maukah anda memaafkan segala sesuatu yang telah terjadi, dan menerima sebagaimana adanya dengan hati lapang?
Mengenal diri sendiri bukan sekedar mengenal nama, alamat, usia, dan apa-apa yang tercantum dalam curiculum vitae. Mengenal diri sendiri adalah proses dan hubungan timbal balik antara seseorang dengan dirinya sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, orang terbiasa untuk berhubungan dengan orang lain. Mereka mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif dengan orang lain demi tercapainya tujuan. Demikian pula halnya dengan belajar mengenal diri sendiri, seseorang harus mengembangkan bentuk komunikasi timbal balik yang baik dengan dirinya sendiri. Mereka harus menumbuhkan kemampuan untuk melihat dan mendengar apa yang dikatakan oleh dirinya sendiri agar mampu memahaminya dengan baik. Proses ini adalah ketrampilan yang harus diasah terus-menerus. Pada awalnya selalu terasa berat, karena sebelum bertindak seseorang harus mengkomunikasikannya terlebih dahulu dengan dirinya sendiri, “apakah ini adalah sesuatu yang sesuai dengan diri saya? apakah ini benar-benar menjadi keinginan diri saya?” Dengan kata lain proses mengenal diri sendiri adalah proses membangkitkan kesadaran diri. Dan, bagian terberat dalam proses ini adalah belajar untuk disiplin.
Apakah anda sanggup melakukan disiplin diri?
Salah satu bentuk disiplin yang menuntun pada pengenalan diri adalah mengamati diri secara cermat – mengamati setiap perasaan, pikiran, harapan, keinginan, kegembiraan dan lain-lain yang terjadi dalam diri sendiri. Para spiritualis biasa melakukan ini dengan bermeditasi, khusyu’, mengheningkan cipta, atau berbagai istilah lain. Pengamatan ini menumbuhkan kesadaran yang lebih tenang, yang mampu melihat secara jernih pikiran dan perasaan yang sedang terjadi, kemampuan, bakat dan ketrampilan yang dimiliki, kekuatan dan kesempatan untuk menggunakan semua pikiran, perasaan, kemampuan, bakat dan ketrampilan itu untuk sebaik-baiknya kehidupan karier. Pengamatan diri ini dapat dilakukan di setiap saat sembari melakukan kegiatan sehari-hari. Justru dalam kegiatan sehari-hari itulah seseorang berkesempatan untuk menyadari betapa banyak gejolak pikiran, perasaan yang muncul silih berganti.
Apakah anda bersedia menjadi diri anda sendiri?
Banyak orang mengaburkan arti menjadi “diri sendiri” dengan “semaunya sendiri”. Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri adalah menumbuhkan pengendalian diri karena dalam mengembangkan dirinya seseorang harus senantiasa berjalan pada potensi-potensi yang dianugerahkan padanya. Selain itu, banyak orang menjadi apa yang dikatakan orang lain dan menganggapnya itu sesuai dengan dirinya. Yang perlu disadari adalah bahwa setiap orang itu berbeda dan unik. Tak ada orang yang sama. Mereka dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang berbeda-beda.Tugas manusia adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan kehidupan ini. Tujuan mengenal diri untuk pengembangan karir adalah mengenal apa potensi-potensi, bakat-bakat, kemampuan dan ketrampilan yang ada pada diri agar bisa digunakan untuk kemajuan karir. Selain itu, mengenal diri akan menumbuhkan kesadaran dan pengendalian diri, suatu bentuk pengembangan emosi dan spiritual yang dibutuhkan untuk mengiringi langkah kemajuan karir.
KEGIATAN ALTERNATIF
Ambil waktu senggang, carilah suasana tenang. Persiapkan diri anda untuk melakukan kegiatan ini. Mungkin kegiatan ini akan berlangsung selama 30 menit atau lebih. Dalam melaksanakan kegiatan ini bersikaplah seperti menonton film kehidupan anda. Jangan biarkan emosi anda terlibat. Berusahalah untuk menerima apa yang telah terjadi. Bila anda bermaksud menafsirkan apa yang mungkin terlintas dalam kegiatan ini, maka anggaplah bahwa tidak ada sesuatu pun yang sia-sia, selalu bertujuan, dan baik bagi pengembangan diri.
- Ambillah secarik kertas, tuliskan nama, tempat dan tanggal lahir, dan data pribadi anda lain yang patut anda ketahui. Mampukah anda mengenal diri anda melalui data-data yang anda tulis sendiri sembari melepaskan segala harapan-harapan, ketakutan dan kecemasan yang mungkin pernah ditanamkan dalam benak anda? Mampukah anda melihat diri anda melalui data-data yang anda tulis dengan cara pandang yang polos dan sederhana? Apakah anda bisa menyadari bagaimana kepribadian yang biasa anda kenakan dalam kehidupan sehari-hari?
- Kini tuliskan riwayat pekerjaan anda. Anda bisa memulainya dari awal atau akhir. Yang penting adalah anda mampu melihat seluruh riwayat pekerjaan anda secara utuh. Mungkin di saat menulis itu, anda teringat pada hal-hal yang menyenangkan atau menyedihkan. Biarkan saja. Sekali lagi, pandanglah catatan riwayat pekerjaan anda sesederhana mungkin. Tetapi amati setiap kecenderungan yang muncul yang menerbitkan kegembiraan dalam pekerjaan anda.
- Tuliskan riwayat pendidikan anda, sejak kecil hingga sekarang. Tuliskan pula ketrampilan dan hal-hal apa yang pernah anda pelajari. Sebagian mungkin semakin terasah. Sebagian lain terlupakan. Lihatlah seluruh riwayat pendidikan dan pengajaran anda secara utuh. Amati setiap kecenderungan yang membuat hidup anda terasa menyenangkan. Apakah anda mampu menemukan hubungan antara pendidikan anda dengan pekerjaan anda sekarang?
- Cobalah menulis kegiatan-kegiatan yang anda lakukan. Biasanya itu adalah kegiatan yang menyenangkan dan membuat hidup terasa penuh gairah. Bisa berupa hobi, petualangan, organisasi sosial, agama, seni, olahraga, dan lain-lain. Apakah anda menemukan hubungan antara kegiatan-kegiatan ini dengan pekerjaan dan karir anda sekarang?
- Lihatlah diri anda kini secara utuh, sekali lagi dengan pandangan yang polos dan sederhana (tanpa dibebani harapan akan masa depan dan penyesalan pada masa lalu), mampukah anda menemukan diri anda sekarang sebagai sebuah simpul dari benang-benang masa lalu? Bisakah anda menemukan hubungan dari semua ini?
Berjalan di atas potensi dan bakat diri selalu berkaitan erat dengan kebahagiaan dan gairah hidup. Bila anda benar-benar mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan potensi dan bakat, anda akan menemukan kegembiraan dan energi yang luar biasa besar. Kegiatan di atas hanya selembar kegiatan alternatif untuk mengenal titik-titik potensi yang memicu kebahagiaan dalam diri (bila sekarang anda masih bisa merasakan gairah atas kegiatan anda di masa lalu, maka itu adalah gairah yang muncul dari potensi diri anda.) Tentu takkan cukup lima point kegiatan di atas untuk benar-benar mengenal diri, karena mengenal diri adalah proses yang terus berjalan – bahkan hingga akhir hayat. Namun setidaknya, dengan sedikit demi sedikit menguak apa yang ada dalam diri, anda akan menemukan sesuatu hal aturan sederhana: bahwa hanya dengan menjadi diri sendirilah seseorang menemukan kebahagiaan sejatinya. Dan, pengembangan diri semestinya bertujuan untuk menemukan kebahagiaan diri yang sejati, bukan yang lain.